Pinjam dulu Seratus
Apakah kamu pernah mendapati seseorang entah itu sahabat, teman, tetangga atau bahkan saudara yang mengucapkan sebuah kamilat syakral dan tranding akhir akhir ini Pinjam dulu seratus.
Saya tidak tahu siapa yang mulai memviralkan kata ini, namun pada saat saat ini kalimat tersebut mulai viral dan banyak digunakan untuk lelucon dan bahkan banyak yang membuat kalimat "agar silaturahmi tidak terputus pinjam dulu seratus".
Saya pernah beberapa kali mendapatkannya. Waktu itu pukul 19.40 WIB saat Saya sedang menonton video yang ada di platform YouTube tiba tiba ponsel Saya berdering dan itu berasal dari aplikasi WhatsApp. Nomor yang melakukan panggilan WhatsApp ke Saya adalah seorang teman yang jarang sekali melakukan panggilan telepon kepada Saya.
Saat Saya terima panggilan tersebut ternyata yang berbicara bukanlah dia, melainkan seseorang yang lain yang dulu waktu kecil kami sering bermain bersama. Saya agak terkejut karena sekian tahun tidak pernah menghubungi dan tidak pernah saling ketemu tapi tiba tiba melakukan panggilan melalui nomor teman yang lain.
Waktu itu yang ada di benak saya ketika pertama kali dengar suara dia adalah terjadi sesuatu dengan teman saya, namun bukan itu yang terjadi sebenarnya. Dia berbicara ingin bertamu kerumah saya. Pada saat itu saya mempunyai firasat tentang judul pada artikel ini.
Setelah menunggu sekitar 15 menit lamanya dia akhirnya sampai kerumah Saya, karena memang jaraknya tidak begitu jauh. Lalu kami mulai mengobrol dimulai dengan dia yang menanyakan tentang kabar kedua orang tua Saya.
Dan tiba saatnya dia mulai bergeser dari tempat duduk awal dan mendekat ke Saya lalu diikuti dengan suara bicara yang semakin pelan dan sampailah pada kalimat Pinjam dulu seratus. Ternyata benar saja mengenai firasat saya sebelumnya.
Dia selanjutnya bercerita mengapa dia mengucapkan kalimat syakral tersebut. Saya pun ikut prihatin dan Saya pun meng-iyakan. Lalu dia menjanjikan akan mengembalikan setelah sekian hari. Saya pun tidak masalah dengan hal itu yang penting Saya diberi kabar. Dan tak lupa juga saya meminta nomor WhatsApp dia agar bisa memberi kabar tanpa harus repot repot kerumah.
Tiba pada waktu yang dijanjikan untuk pengembalian, namun tidak ada sama sekali kabar dari dia. Saya pun menunggu ponsel berdering kembali dan berharap dia memberi kabar. Namun sampai malam tak kunjung ada kabar dari dia. Lalu saya mencoba yang menghubungi dia duluan melalui aplikasi WhatsApp. Selang beberapa menit dia pun membalasnya dan mulai menjelaskan bahwa dia belum bisa mengembalikannya. Saya pun turut memaklumi dan saya ingatkan lagi untuk memberi kabar saya, tak apa jika belum bisa mengembalikan untuk saat saat ini.
Sampai pada waktu 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu ternyata masih tidak ada kabar dari dia. Lalu pada akhirnya saya pun meng-ikhlaskannya. Saya tidak mau menagihnya lagi karena sudah pernah Saya ingatkan, jadinya Saya biarkan.
Terkadang karena kalimat syakral Pinjam dulu seratus bisa membuat pertemanan atau hubungan sosial tidak baik lagi. Karena jika tidak meminjamkan maka akan dianggap orang yang pelit dan jika meminjamkan kemudian dia tidak mempunyai rasa sadar untuk mengembalikannya dan akhirnya hanya bisa mengikhlaskannya.