Undefined
/ˌəndəˈfīnd/
Tepat delapan puluh empat hari berlalu sejak sesuatu yang tak terdefinisi mulai terasa. Semenjak mata memandang sesuatu yang berbeda, ada keindahan yang tak terungkapkan dan keanehan diam diam tumbuh. Harapan itu muncul tetapi baru setitik. Namun, di sinilah cerita bermula.
Hari itu adalah hari ketiga dalam sepekan. Rutinitas ngantor berjalan sebagaimana mestinya. Namun agaknya sedikit berbeda, garasi terisi beberapa kendaraan yang sebelumnya tidak pernah ada. Ternyata benar, ada beberapa wajah baru, kandidat yang tampaknya akan bergabung.
Diantara mereka, sesosok kehadiran menarik perhatian, berbeda dengan yang lain, bahkan dari semua yang pernah dilihat sebelumnya. Mungkin terdengar berlebihan, tetapi kesan itu tak bisa diabaikan begitu saja.
Rutinitas seperti biasa kembali dilakukan, hingga waktu menunjukkan pukul 9.30 WIB dan tugas utama telah usai. Selepas itu kini giliran meninjau tugas yang sebelumnya sudah diberikan sebagai strategi benchmarking.
Tugas yang diberikan pimpinan di hari sebelumnya ialah mengiklankan lowongan pekerjaan. Tahap benchmark yang dilakukan ialah dengan melihat result pada Ads tersebut dan juga melihat berapa banyak email yang masuk dari para kandidat baru.
Ternyata cukup banyak email yang masuk, artinya metode iklan yang digunakan bisa dibilang berhasil. Namun, bukan itu point dari cerita ini.
Entah apa yang terjadi, saat jari tak sengaja menekan kombinasi tombol pada papan ketik sehingga Gmail menampilkan sebuah isi dari email seorang kandidat baru yang akan bergabung. Niat awal memang tidak untuk kepo dengan isinya, namun ketidak sengajaan itulah yang membuatnya terjadi.
Sekilas tampak seperti email biasa, bahkan seperti template untuk melamar pekerjaan, tak ada yang aneh. Namun, pada attachment email terdapat CV dalam bentuk PDF. Keinginan untuk melihat CV itu akhirnya muncul.
Email itu dibuka, dan muncul CV dari kandidat tersebut. Ada perasaan samar muncul, seolah CV itu milik sosok yang seklias terlihat dan menarik perhatian tadi. Hanya bacaan singkat, sekadar pandangan sekilas tanpa lebih ditelaah.
Tanpa disangka momen singkat itu meninggalkan jejak, membiarkan harapan yang setitik itu perlahan tumbuh, meski tak ada yang terucap.
Banyak hal lain yang tak disengaja hingga mempertemukan 2 insan ini untuk saling berkomunikasi, walaupun hanya sekadar urusan business. Namun, justru itu yang disebut moment. Sementara beberapa upaya yang direncanakan justru belum tepat, seolah perhitungan belum sepenuhnya matang.
Bisa dipercayai, dalam hal angka dan hitungan tentu Kamu yang lebih tepat melakukannya. Apalagi untuk urusan mencatat dan menghitung di excel.
Tak ada kepastian tentang bagaimana harapan ini akan terwujud, namun keyakinan selalu terarah pada Yang Maha Kuasa. Bahkan hingga kini, tak ada yang tau apakah Kamu sudah ada 'rencana' yang sudah ditetapkan bersama orang lain atau tidak. Meski begitu, keyakinan tetap teguh, dan usaha untuk memperjuangkannya tak pernah surut.
Masih panjang jika berbicara tentang garis finish, undefined
tentang jarak dari start ke garis finish. Harapan tentang cerita ini agar tidak pernah berakhir akan selalu ada.
Semoga.